Pendahuluan Etika Sebagai Tinjauan
A. Pengertian
Etika
Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu
secara umum¬nya sebagai berikut:
- Etika adalah niat, apakah perbuatan
itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk
sebagai akibatnya
- Etika adalah nurani (bathiniah),
bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari
kesadaran dirinya
- Etika bersifat absolut, artinya tidak
dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang
salah harus mendapat sanksi
- Etika berlakunya, tidak tergantung
pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir
B. Prinsip -
prinsip Etika
Berdasarkan buku
yang berjudul “The Great Ideas“ yang ditulis oleh Mortimer J. Adler dan
diterbitkan pada tahun 1952, dalam buku tersebut diringkas menjadi 6 prinsip
dan merupakan landasan prinsipil dari etika.Prinsip-prinsip tersebut adalah:
- · Prinsip
keindahan
Prinsip ini
didasari pada rasa senang terhadap keindahan,ada yang mengatakan
bahwa hidup dan kehidupan manusia itu adalah keindahan.Maka
dari itu etika manusia berkaiatan atau mencakup nilai-nilai keindahan.oleh
karena itu kita sebagai manusia memerlukan penampilan yang serasi dan indah
atau enak dipandang mata dalam berpakaian,dan menggunakannya pada waktu yang
tepat,bukankah tidak etis bila seseorang memakai gaun kekantor atau tidak
memakai sepatu kekantor bahkan tidak sepatutnya seseorang menghadapi tamunya
dengan menggunakan pakaian tidur.
·
-
Prinsip persamaan
Menghendaki
adanya persamaan antara manusia yang satu dengan yang lain merupakan hakekat
kemanusiaan.Setiap manusia yang dilahirkan kebumi masing-masing memiliki hak
dan kewajiban,pada dasarnya manusia memiliki derajat yang sama
dengan manusia lainnya.
Konsekuensi dari
ajaran persamaan ras menuntut persamaan diantara beraneka
ragam etnis,watak,karakter atau pandangan hidup yang berbeda-beda.Begitu banyak
keragaman etnis namun kedudukan sebagai suatu kelompok masyarakat adalah
sama.Allah juga telah menciptakan manusia dengan jenis kelaminyang berbeda ada pria
dan wanita,begtu juga dengn bentuk fisiknya sangat berbeda,tapi secara hakiki
keduanya membutuhkan persamaan dan pengakuan atas hak asasi mereka dan
kedudukan dihadapan Allah adalah sama.Etika yang dilandasi oleh pinsip
persamaan(equality) dapat menghilangkan prilaku diskriminatif,yang
membeda-bedakan dalam aspek interaksi manusia.
- · Prinsip
kebaikan
Pada umumnya
kebaikan berarti sifat dari sesuatu yang mengakibatkan pujian.Perkataan yang
baik mengadung sifat seperti persetujuan, pujian,keunggulan,kekaguman,atau
ketetapan,makanya prinsip kebaikan sangat erat kaitannya dengan hasrat dan
cinta,misalnya jika kita menginginkan kebaikan dari suatu ilmu pengetahuan maka
kita akan mengandalkan obyektivitas ilmiah, pengetahuan,rasionalis, maka yang
diperlukan adalah sikap sadar hukum. Jadi prinsip kebaikan adalah prinsip
universal.
- · Prinsip
keadilan
Keadilan adalah
kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
semestinya.
- · Prinsip
kebebasan
Kebebasan muncul
dari doktrin bahwa setiap orang memiliki hidupnya sendiri serta memiliki hak
untuk bertindak menurut pilihannya sendiri,kecuali jika pilihan tersebut
melanggar kebebasan dari orang lain.kebebasan manusia adalah kemampuan untuk
menentukan sendiri,kesanggupan untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya,syarat yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan
pilihan-pilihannya beserta kosekuensi dari pilihan itu sendiri.Oleh karena itu
tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak ada tanggung jawab tanpa
kebebasan.semakin besar kebebasan yang kita miliki semakin besar pula tanggung
jawab yang kita pikul.
- · Pinsip
kebenaran
Ide kebenaran
sering kita pakai dalam pembicaraan mengenai logika ilmiah,sehingga kita
mengenal kriteria kebenaran dalam berbagai ilmu,contoh matematika ,tapi ada
juga kebenaran mutlak yang dapat dibuktikan dengan keyakinan,bukan dengan fakta
yang ditelaah oleh teologi dan ilmuagama.Kebenaran harus dapat ditunjukkan dan
dibuktikan agar masyarakat merasa yakin dengan kebenaran.
C. Basis Teori
Etika
1. Etika
Teleologi
Dari kata Yunani,
telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh
tindakan itu. Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis adalah pandangan
egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan
untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.Satu-satunya tujuan
tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan
pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat
vulgar.
- Utilitarianisme menurut teori ini
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of
the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.
2. Deontologi
Istilah
deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.‘Mengapa
perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi
menjawab:‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan
kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan
juga salah satu teori etika yang terpenting.
3. Teori Hak
Dalam pemikiran
moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak
dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori
Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena
itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori
Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap
atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil,
atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan
sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh keutamaan :
- Kebijaksanaan
- Keadilan
- Suka bekerja keras
- Hidup yang baik
D. Egoism
Kata “egoism”
merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego yang berasal dari
kata Yunani kuno yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern “ego” yang
berarti “diri” atau “saya”, dan-isme digunakan untuk menunjukkan system
kepercayaannya. Istilag ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan
egoism filosofis. Egoisme adalah tingkah laku yang didasarkan atas dorongan
untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain. Egoisme
juga merupakan teori yang mengemukakan bahwa segala perbuatan atau tindakan
selalu disebabkan oleh keinginan untuk menguntungkan diri sendiri. Buton F.
Porter menyebutkan dalam bukunya bahwa hal-hal yang dapat menghalangi dalam
paham relativisme adalah sifat egoism. Ia juga menyatakan bahwa tidak mungkin
bagi seseorang untuk mendahulukan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaan
dirinya sendiri. Egoisme muncul karena pada diri setiap orang atau individu
terdapat rasa untuk memiliki. Hal tersebut yang menjadikan manusia bersifat
egois. Egoisme dapat muncul pada diri setiap individu karena memang manusia
lebih mayoritas mementingkan kepentingan diri sendiri daripada orang lain.
Contoh penerapan untuk diri sendiri adalah ketika kita melakukan diskusi kelompok
tetapi kita ingin agar orang lain menerima dan mengikuti pendapat kita. Contoh
penerpan dalam masyarakat adalah pemilihan caleg atau capres didalam kegiatan
kampanye yang sebenarnya untuk kepentingan mereka sendiri dengan memberikan
batuan kepada masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan untuk
kepentingan mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar